Monday, September 10, 2012

Hati atau akal sehat?

Sekarang, coba taruh kedua jempol kalian di kedua daun telinga dan hitung berapa jaraknya ke otak (kepala) kita? Ya, jaraknya hanya satu jengkal. Lalu sekarang hitung berapa jarak antara telinga dan hati kita? Betul, jaraknya dua jengkal. Jarak telinga kita lebih dekat ke otak ternyata daripada ke hati kita. It means, seharusnya kita lebih mendengarkan apa yang kita pikirkan dengan menggunakan akal sehat daripada mengutamakan mendengarkan suara hati yang lebih berujung pada ego dan emosi.

Bukan perkara mudah memang, karena seringkali pun saya sebagai wanita lebih suka 'merasa' dan 'merasa' mengedepankan rasa yang tidak melulu objektif. Hal lain yang saya sadari adalah ketika justru dalam kondisi ini, emosi meningkat dan air mata seakan gampang tumpah. 

Naaaah, mau tahu satu hal? Ketika kita diam dan terbawa emosi kecenderungan untuk menangis lebih besar. Kalau kita tidak inginn menangis maka kuncinya adalah jangan diam, jangan biarkan emosi berlarut-larut. Kalau kita tidak ingin menangis berfikir berfikir dan berfikirlah! Sehingga tidak ada kata untuk hati (emosi) mengambil alih terlalu banyak



Dare to try? :)

No comments:

Post a Comment